Begini Menu Makan Peserta ENJ 2015 di KRI BAC 593

Sudah bukan rahasia lagi bahwa menjadi prajurit harus siap dengan berbagai kondisi. Termasuk menu makan. Menu makan inilah, menu yang sehari harinya disantap para prajurit TNI AL ketika berlayar mengarungi selat dan samudera.

Di beberapa lokasi perbatasan, bahkan prajurit harus bercocok tanam dan berburu hewan demi bisa tetap bertahan hidup atau sekedar memenuhi kebutuhan protein hewani dan nabati. Alasannya harus demikian karena pasokan kebutuhan pangan tidak datang setiap hari, melainkan bisa seminggu atau bahkan sebulan sekali karena sulitnya akses jalan menuju perbatasan.

Untuk di KRI BAC jangan pernah berpikir ada seorang chef atau koki,  semua dilakukan oleh prajurit. Maka rasanya cukup alakadarnya namun tidak mengurangi kenikmatan bersantap bersama. Jam makan pun diatur. Pagi pukul 6-7, Siang 12-13, dan malam 18-20.

Urusan menu sederhana, beragam dan memenuhi kebutuhan. Yang menjadi berlian dan buruan didalam KRI BAC adalah keberadaan sambal dan kerupuk. Mungkin karena kebiasaan orang Indonesia yang tak pernah luput dari sambal. Saya sendiri malah membeli kecap untuk menambah gairah dan nafsu makan selama berlayar.

Saat pertama kali mencicipi masakan ala KRI BAC, kami mendapatkan menu opor ayam. Ya, hanya opor ayam. Sendok dan piring bisa digunakan secara bergantian. Syaratnya memakai dalam keadaan bersih, dan mengembalikannya pula dalam keadaan bersih. Maka tak heran jika semua kegiatan di KRI BAC selama ENJ 2015 ini kami selalu hidup tertib, disiplin dan bersahabat dengan antrian Yap, mirip mirip lah dengan kehidupan di pondok pesantren.

Menu makan siang pada hari pertama tidak ada karena semua peserta keluar untuk berkegiatan. Saya sendiri ke pulau Kodingareng, Menunya? Jangan tanya. Akan saya siapkan tulisan tersendiri tentang jamuan makan siang di Pulau Kodingareng, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Sulawesi Selatan.
Malam harinya kami harus puas dengan sekerat ati sapi dan sepotong tahu goreng yang sudah kempis haha. Darimana saya dapat sambal? Terkadang di meja prasmanan prajurit ada sisa sambal, jadi tanpa sungkan saya akan meminta kepada prajurit yang sedang ikut makan hahahaha.

Memang meja prasmanan prajurit dan peserta dibedakan, hal ini dilakukan bukan untuk membeda bedakan, namun untuk kenyamanan kedua belah pihak. 

Ya untuk urusan menu sih tidak pernah berbeda kecuali urusan sambal hahaha. Masalah sambal ini memang membutuhkan pengertian kedua belah pihak, well hasilnya selama ini kami rukun dan saling berbagi untuk urusan makanan apapun. Harus dibagi rata istilahnya.

70615-Diatas KRI BAC 593, dalam perjalanan menuju Sorong.

Belum ada Komentar untuk "Begini Menu Makan Peserta ENJ 2015 di KRI BAC 593"

Posting Komentar

thanks for sharing

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel